10 Februari 2021

Skema Panel ATS

Sobat ACS, kali ini kita akan membahas ATS (Automatic Transfer Switch) adalah perangkat (biasanya dalam bentuk panel kontrol) yang digunakan untuk memindah jalur input listrik dari PLN ke Genset atau sebaliknya. Kata "Automatic" berarti alat/ perangkat ini bekerja secara otomatis.

Nah, kapan dan dimana alat ini digunakan?

Panel ATS akan berfungsi saat terjadi listrik PLN Padam, lalu panel AMF (Automatic Main Failure) akan menghidupkan Genset, setelah Genset menyala maka panel ATS akan bekerja memindah jalur input dari PLN ke Genset.

Setelah listrik PLN menyala, maka panel ATS akan berfungsi kembali yaitu memindah jalur input dari Genset ke PLN secara otomatis.

Peralatan apa saja yang dibutuhkan untuk menyusun panel ATS? Berikut bahan-bahan yang perlu disiapkan:

1. Magnetik Kontaktor 3 Phase yang memiliki kontak bantu NO dan NC     : 2x

2. Magnetik kontaktor kecil (220)    : 1x

3. Timer AC    : 2x

4. Lampu indikator jika diperlukan

Untuk skema rangkaian nya seperti gambar berikut:




Cara kerja rangkaian :

Saat daya PLN tersedia, Kb akan bekerja sehingga memutus sumber tegangan ke T2 dan K2, artinya jika Genset dinyalakan manual, tidak terjadi konsleting terhadap daya PLN. Mula-mula T1 bekerja menunda waktu beberapa detik (paling aman minimal 5 detik) kemudian akan menghidupkan K1. Saat K1 bekerja, maka kontaktor akan menyambungkan daya PLN ke beban R. Jika Kontaktor bantu (Kb) gagal membendung arus ke T2, K2 tetap diputus oleh kontak NC K1.

Selanjutnya saat PLN padam, maka K1 OFF sehingga kontak NC K1 akan menutup, begitu juga T1 OFF, Kb juga OFF sehingga kontak NC dari Kb akan menutup. Saat seperti ini panel AMF akan menghidupkan Genset, setelah Genset menyala, T2 bekerja menunda waktu (minimal 5 detik, ini menunggu daya Genset benar2 maksimal) barulah kontak NO dari T2 ini akan menyalakan K2 yang artinya akan menyambungkan daya Genset ke beban.

Nah, pada saat PLN menyala kembali, panel AMF tidak diperlukan untuk mengontrol ATS tetapi untuk mematikan genset, tetapi Kb langsung ON dan memutus input ke K2 dan T2 langsung saat PLN ON, akibatnya beban R padam. T1 juga ikut ON otomatis bersamaan dengan Kb (saat PLN ON), dan menunda waktu 5 detik kemudian menyalakan K1. Saat K1 bekerja berarti menghubungkan daya PLN ke beban R.

Dalam pembuatan panel ATS dengan kontaktor harus menyesuaikan ukuran kontaktor dengan daya terpasang ya sobat, karena kalau kapasitas kontaktor kurang besar, bisa terbakar. Untuk daya-daya yang besar biasanya menggunakan tambahan berupa COS (Change Over Switch) yang motorized. Next akan kita buatkan skema rangkaian menggunakan COS, ingatkan kami di kolom komentar ya sobat. :-)

Ohya, kami CV Argha Cipta Selaras juga melayani pembuatan panel ATS ini ya sobat, jadi meskipun Genset manual, tetep bisa menggunakan ATS.


#REVISI : Terima kasih yang sudah koreksi ya sobat, skema kita modifikasi, termasuk ada pertanyaan "itu kalau lampu pasangnya dimana" jadi kita sertakan netralnya. Ada juga yang kasih saran "itu Kb tidak perlu, T2 dibawah K1 tetep bisa interlock" ok, memang betul tetep bisa interlock, namun saat PLN on, dan T1 bekerja, K1 tidak akan ON karena tertahan oleh K2, sedangkan K2 hanya akan OFF jika Kb memutus, semoga bermanfaat ya sobat.

23 Januari 2021

Profil CV Argha Cipta Selaras

 


Sobat, CV Argha Cipta Selaras hadir di Gunungkidul, Yogyakarta dengan menyediakan layanan pengadaan barang dan jasa teknik. Kami didukung dengan teknisi-teknisi yang profesional, telah lama berkecimpung di dunia teknik, berpengalaman lebih dari 8 tahun terakhir dengan testimoni yang bagus.

Beberapa layanan Jasa maupun pengadaan barang yang menjadi unggulan kami antara lain :

1. Instalasi CCTV, meliputi perencanaan, pengadaan barang, instalasi, setting, dan maintenance. Tentu saja kami juga melayani jasa service cctv, type ANALOG, AHD maupun IP CAM.

2. Instalasi Listrik, meliputi perencanaan, pengadaan barang, instalasi penerangan, instalasi tenaga, instalasi panel LVMDP, MDP, SDP, PP, Perbaikan pada beban tidak seimbang panel 3 phase, service instalasi listrik, penambahan jaringan dan lain-lain.

3. Instalasi telepon, meliputi penarikan kabel, pemasangan PABX, setting PABX konvensional maupun IP.

4. Pemasangan baja ringan, galvalum, perbaikan atap, saluran air dan lain-lain.

5. Kontrol semi otomatis, timer, kontaktor dan lain-lain.

6. Selain bidang-bidang unggulan kami diatas, kami juga melayani jasa teknik lainnya, misalnya install komputer, service komputer/laptop, pembuatan banner, dan jasa teknik lainnya yang bisa anda tanyakan via Chat WA.


Salam

Macam-Macam Alat Tester Listrik

Kembali lagi sobat, kali ini kita akan share peralatan dasar bagi teknisi untuk mengetes aliran arus listrik pada line phase. Saat ini banyak sekali tester listrik di pasaran, salah satu yang paling banyak kita jumpai yang kita kenal sengan sebutan "Tespen".

1. Tespen


Pada gambar diatas, menunjukkan lubang stop kontak yang kita tes adalah line Netral atau line Nol, sehingga lampu tespen tidak menyala.


Nah, pada gambar diatas, kita coba tes lubang sebelahnya, sambil kita sentuh kutub tespen nya ya sobat. Disana terlihat lampu tespen menyala, artinya line phase ada arus nya.


2. Tespen dengan baterai

Peralatan selanjutnya tespen dengan baterai sobat.


Cara penggunaan nya sama ya sobat, bedanya alat ini menggunakan baterai untuk menyalakan lampu led dan speaker kecil. Jadi alat ini mengeluarkan bunyi beep. Untuk tespen jenis ini, sebenarnya tidak perlu kontak langsung dengan kawat berarus, cukup di ditempelkan pada kabel yang terisolasi saja pada ketebalan isolasi tertentu masih dapat bekerja.

Pada gambar diatas, tester tidak menyala.
Selanjutnya kita coba pada lubang stop kontak sebelahnya.

Nah, alat ini bisa bekerja tanpa sentuhan pada kutub nya (karena tidak ada kontak kutub seperti tespen). Pada gambar saya tunjukkan dengan tespen, artinya tidak perlu sentuh tangan.

Tespen type ini lebih canggih ya sobat, bisa digunakan untuk menelusuri kabel yang putus, tanpa membuka isolasi nya. cukup di tempelkan pada kabel, jika ada arus listrik, tester ini akan menyala dan berbunyi. Jika nanti ternyata kabel putus di dalam isolasi, maka tester akan padam dan tidak berbunyi. Cukup efektif untuk mencari letak putusnya suatu kabel.


3. Multitester/ multimeter

Peralatan selanjutnya yang bisa kita pakai adalah multitester atau multimeter. Dalam hal ini tentu saja tidak semua type multimeter memiliki fitur ini ya sobat. Kali ini saya menggunakan multimeter dalam bentuk tang ampere meter atau clam meter digital.


Cara penggunaan nya sama saja ya sobat, salah satu probe kita colokkan ke lubang stop kontak, di layar tampak "AUTO" artinya tidak ada keterangan apa-apa, alias pada lubang terminal stop kontak tersebut tidaka ada arus listrik, atau line Nol/ Netral.

Sekarang kita tes lubang sebelahnya:


Nah, pada layar menunjukkan suatu angka didepannya ada keterangan AC (bagian atas), dan huruf "V" (bagian bawah). Artinya pada lubang stop kontak tersebut ada arus dari tegangan AC.

Ohya sobat, untuk clam meter type ini tidak ada selector switch nya, yang digunakan untuk memilih apa yang akan kita ukur. Disini sudah auto, jadi tidak perlu memilih selector switch. Untuk mengukur tegangan AC, tegangan DC, kapasitor, suhu, resistor dll nanti otomatis di layar akan ada keterangan nilai hasil pengukuran.

Jika sobat menggunakan multimeter yang ada selector switch nya, pastikan terpilih AC Volt ya sobat, dengan batas ukur sesuai tegangan listrik yang terpasang, misalnya untuk 1 phase gunakan batas ukur 250, untuk 3 phase gunakan batas ukur 500 untuk keamanan alat.

Okay sobat ACS, itulah beberapa cara dan alat yang dapat digunakan untuk mengetes arus listrik AC. Berhati-hatilah dalam menggunakan setiap peralatan listrik, supaya aman bagi kita dan juga aman bagi peralatan.

Jika bermanfaat, silahkan dishare ya sobat, jika ada kesalahan silahkan hubungi kami via chat WA atau tinggalkan komentar, kami akan memperbaiki nya.

22 Januari 2021

Macam-macam Pemutus Arus Listrik

Okay sobat, sesuai dengan judul, kali ini kita akan membahas macam-macam pemutus arus listrik. Untuk sobat yang sudah berkecimpung di dunia kelistrikan, tentu materi ini bukan konsumsi untuk sobat ya, namun saya harap sobat tetap baca postingan ini sampai selesai, jika ada kesalahan atau perbedaan pemahaman, berikan komentar sebagai masukan yang korektif buat kami, supaya kami tidak menyebarkan informasi yang keliru ya sobat.

Secara garis besar ada dua type pemutus arus, yaitu manual dan otomatis (atau semi otomatis).

Pemutus arus manual, bekerja dengan dioperasikan oleh manusia. Misalnya saklar (macamnya ada saklar tanam, saklar tempel, saklar gantung) saya kira sobat sudah familiar dengan peralatan ini. Dari sisi bentuk dan kombinasi nya ada yang model pencet, tombol, tuas, handel. Semua nya sama, prinsipnya adalah saklar.

Pemutus otomatis/semi otomatis.
Bekerja oleh triger tertentu yang tidak perlu campur tangan manusia/ operator.

Nah sobat, kali ini yang akan kita bahas type semi otomatis yang umum dipakai secara luas. Hal ini supaya sobat tahu, di dalam box panel di rumah/ kantor dll apa itu fungsinya.

1. Sekering

Sobat sudah pernah kan lihat seperti gambar diatas? Kita menyebutnya sekering/ fuse tabung. Ukuran nya menyesuaikan fungsi dan kapasitas nya. Selain tabung kaca, ada juga yang menggunakan tabung keramik. Alat ini berfungsi memutuskan arus jika terjadi arus lebih atau yang lazim disebut beban lebih. Dua istilah tersebut memiliki arti yang mirip. Disebut arus lebih, karena arus listrik yang melewatinya melebihi kapasitas. 
Disebut beban lebih, karena dalam instalasi listrik yang terhubung paralel, jika beban nya bertambah, maka sebenarnya nilai resistansi nya berkurang, arus akan naik. Jika beban semakin banyak, maka resistansi semakin kecil, arus semakin besar.

Selain bentuk tabung, ada juga model lama dari bahan keramik seperti gambar berikut ini: 
Sekering model ini biasanya terpasang di bagian dalam rumah pada KWH meter lama. Untuk sekering type ini ada dua macam, yaitu yang putus-ganti baru, dan yang trip bisa dinyalakan lagi (Semi otomatis).

Saat ini yang paling banyak digunakan adalaha sekering tabung, biasanya pada peralatan dengan arus kecil. Seperti pda postingan terdahulu yang membahas PS BOX CCTV, kami menampilkan gambar penggunaan nya.

2. MCB (Miniature Circuit Breaker)
Nah yang ini tentu sobat sering menjumpainya bukan? Disetiap instalasi pasti ada. Pada gambar diatas kami tunjukkan macam-macam MCB dari 1 pole, 2 pole, 3 pole dan 4 pole. Ini yang umum ada di sekitar kita. Pada dasarnya memiliki fungsi yang sama, yaitu memutus arus listrik secara manual/ otomatis, dan untuk menyalakannya kembali secara manua.

MCB 1 Pole, biasanya untuk memutus arus listrik di line phase nya, sedangkan Nol nya tidak diputus.
MCB 2 Pole, digunakan untuk memutus arus listrik di line phase dan nol/ netral.
MCB 3 Pole, digunakan untuk memutus arus listrik 3 phase (R,S,T) sedangkan nol/ netral nya tidak diputus.
MCB 4 Pole, digunakan untuk memutus arus listrik 3 phase dan netral.

3. MCCB (Molded Case Circuit Breaker)
Pemutus arus listrik type ini pada dasarnya mengadopsi fungsi MCB hanya saja dibungkus dengan box dan satu tuas saja. Secara umum disekitar kita ada dua type, 3 pole dan 4 pole. 
MCCB 3 pole untuk memutus arus 3 phase (R, S, T) tanpa nol/ netral.
MCCB 4 pole digunakan untuk memutus arus listrik 3 phase dan Nol/ netral. Apakah bisa MCCB untuk memutus arus 1 phase? bisa sekali.

Ok sobat ACS, sebenarnya masih ada satu lagi ACB (Air Circuit Breaker) yang umumnya di pakai di industri besar, ACB memiliki kemampuan memutus arus sampai 6000A.

Dari semua yang telah kami sampaikan, ada spesifikasi kapasitas yang berbeda-beda ya sobat sesuai dengan kapasitas arus yang mampu dilewatkan pada peralatan pemutus tersebut. Misalnya MCB 2A secara kontinyu hanya mampu mengalirkan arus 2A, jika arus listrik yang melewati nya lebih dari 2A secara kontinyu, maka MCB akan trip. Nah kenapa saya menyebutnya semi otomatis? karena peralatan pemutus arus tersebut semuanya bekerja memutus arus secara otomatis, tetapi untuk ON kembali secara manual. Selain itu MCB/ MCCB bisa digunakan untuk memutus arus secara manual.

Nah sobat, jika akan mengganti perangkat tersebut jika rusak, sebaiknya diganti dengan ukuran yang sama, kecuali jika ada penambahan daya, maka besarnya kemampuan pemutus arus harus disesuaikan ya sobat. Seperti biasa nih, kalau sobat bingung menentukan nilai kapasitas, hubungi kami ya sobat. Salam




20 Januari 2021

Apa Bedanya PS Box dan PS Jaring? Mana Yang Lebih Bagus Untuk CCTV?


Selamat pagi sobat ACS, hehehehe mungkin anda buka page ini nggak pagi-pagi juga khan, tetap semangat pagi sobat!

Kali ini kita membahas Power Supply, teknisi menyebutnya "PS" saja atau "PSU" sama saja. Apa itu power supply? Ya, betul. Penyuplai daya. Secara teknis ini adalah perangkat yang mengubah tegangan listrik PLN 220Volt menjadi tegangan DC (arus searah) 12Volt, karena kamera cctv menggunakan tegangan kerja 12 VDC.

Nah, PSU ini macam-macam, untuk cctv lama mungkin anda pernah melihatnya, di setiap kamera terpasang adaptor kecil didekatnya.  Sebenarnya ini juga bisa dipasang di dekat server (DVR), tetapi sebelumnya memang belum ada kabel ganda, kalaupun sudah ada harganya masih tergolong mahal. Inilah alasan kenapa cctv lama menggunakan adaptor disetiap kamera yang letaknya di dekat kamera tersebut.

Setelah banyak produsen kabel ganda dengan harga yang relatif murah, maka berkembang juga power supply sentral. hanya dibutuhkan satu unit power supply untuk beberapa kamera, biasanya satu server DVR satu power suppy saja. Jika jumlah kamera banyak, hanya diatur besar arusnya saja. Saat ini tersedia yang lazim : 5A bisa untuk 4 kamera, 10A untuk 8 kamera, 20A untuk 16 kamera dan 30A untuk 24 kamera.

Sesuai dengan judul, ada dua type power supply central: PS Box dan PS jaring

1. PS Box

Pada dasarnya terdiri dari : Ps Jaring, Sekering dengan terminal sambung, dab Box untuk mengamankan semua komponen dalam satu wadah. Keunggulan dari type ini powes supply bisa terhindar dari debu, setiap kamera diamankan dengan sekering. Untuk fungsinya semua sama dengan yang biasa. Dari sisi harga, tentu lebih mahal karena ada tambahan part.

2. PS Jaring


Dari gambar yang kami tampilkan, anda sudah bisa menyimpulkan apa perbedaan PS Box dan PS jaring bukan?

Mana yang lebih bagus untuk CCTV? secara terori, memang PS Box yang lebih aman, karena ada tambahan sekering, sehingga kalau terjadi arus lebih dari power supply, maka sekering akan memutus rangkaian. Fungsi ini tidak ada pada PS Jaring biasa. Namun, menurut pengalaman kami (lebih dari 8 tahun) penggunaan PS jaring tidak/ belum pernah terjadi lonjakan arus yang menyebabkan kerusakan pada kamera. Yang terjadi biasanya PS mati atau drop, nah ini juga bisa terjadi pada PS Box, karena unitnya sama.

Kesimpulannya, sobat ACS bisa memilih PS mana yang akan dipakai, sesuaikan dengan anggaran.

18 Januari 2021

Cara Menyambung Kabel NYA Yang Benar

 Dalam hal instalasi listrik, tidak terlepas adanya sambungan kabel. Pasti ada sambungan untuk percabangan, maupun perpanjangan kabel. Seorang teknisi yang baik, akan sangat memperhatikan kualitas sambungan kabel. Karena jika sambungan tidak baik, kurang kencang akan mengakibatkan terjadinya loncatan bunga api, panas dan tidak menutup kemungkinan terjadi kebakaran.

Secara umum ada dua type penyambungan kabel yaitu :

1. Sambungan Puntir/ Pilin/ Ekor Babi (penamaan ini masing-masing teknisi bisa beda)


Cara penyambungan seperti ini biasanya dilakukan pada titik percabangan. bagian terkelupas yang dipilin itu kemudian diisolasi atau ditutup dengan lastdop. Biasanya diamankan menggunakan kotak sambung. Sambungan ini sangat populer, mudah dikerjakan dan kuat. Agar pilin menjadi kuat, gunakan 2 buah tang kombinasi, satu untuk menahan dan satunya untuk memuntir sambungan.

2. Western union/ Puntir-lilit


Untuk model sambungan ini biasanya digunakan untuk memperpanjang kabel. Sebenarnya bisa juga dengan model ekor babi, tetapi nanti akan terlihat kurang rapi. Cara penyambungan western union ini bisa juga diaplikasikan pada kabel besar yang berurat banyak. pada sambungan tersebut bisa ditutup dengan isolasi dan akan tampak lebih ramping, sehingga bisa masuk dalam pipa conduit dengan mudah (tidak nyangkut).

Langkah pembuatan sambungan ini adalah dengan lebih dulu memintal sedikit kabel, kemudian sisa ujung-ujungnya dililitkan pada pangkal sambungan yang lain. Untuk menghasilkan sambungan yang kuat, tentu saja selalu gunakan dua buah tang kombinasi.

Demikian sobat ACS, sedikit tips penyambungan kabel NYA, semoga bermanfaat. Jangan lupa sering mengunjungi blog ini, insyaallah akan kami update tips2 berkaitan dengan listrik, cctv, alarm, jaringan dan lain-lain.

Setting Jam CCTV Selalu Berubah Setelah Restart/ Mati Listrik, Kenapa?

Sobat ACS, barangkali ada yang pernah terjadi pada CCTV nya, setelah setting Tanggal & Jam, kemudian DVR direstart atau setelah mati listrik, kembali semula (biasanya ke tahun 2000)?

Tidak perlu panik, itu hanya perlu penggantian baterai cmos saja. Jika sobat ACS ingin melakukannya sendiri, bongkar casing DVR anda, dan pastikan sudah membeli baterai baru seri CR1220 ukurannya kecil, kira-kira diameter 1cm.


Perhatikan pada board pcb warna dasar hijau itu ya sobat, lalu bagian atas kanan ada bulatan silver. Itulah yang harus anda ganti. Jika pemasangan nya seperti itu, biasanya ini DVR type/ model lama ya sobat. Baterai mudah dilepas, gunakan tespen atau benda lancip lainnya untuk mengungkit kancing baterai sehingga mudah terlepas.

Untuk cctv model baru, justru baterai dipasang pada board pcb dengan cara disoldir. Selain menyediakan baterai, anda juga harus menggunakan alat soldir untuk melepas baterai dan nanti memasangnya kembali baterai yang baru. Modelnya kira-kira seperti gambar dibawah ini :


Nah, jika anda menemui pemasangan baterai model seperti ini, lepas board dvr dengan cara melepas baut2 nya, juga biasanya baut dari bagian belakang DVR. Setelah semua terlepas baru bisa diangkat, balikkan board tersebut dan panaskan dengan soldir untuk melepas baterai.

Baterai tersebut di jepit dan di keling, hati-hati melepaskan plat penyangga baterai tersebut. setelah terlepas, ganti dengan baterai baru, jangan lupa di rekatkan dengan soldir atau bisa juga di plester atau yang lainnya. Baru kemudian plat tersebut disoldir kembali ke board dvr.

Pasang board ke casing, tutup kembali casingnya dan lakukan penyetingan tanggal dan jam, simpan lalu restart. Tralala....settingan tetap tersimpan.

Mudah kan sobat? Namun jika anda kurang yakin melakukan ini, anda bisa menghubungi kami untuk mempebaiki nya.

Skema Panel ATS

Sobat ACS, kali ini kita akan membahas ATS (Automatic Transfer Switch) adalah perangkat (biasanya dalam bentuk panel kontrol) yang digunakan...